Pertanyaan :
Dok, umur saya 41 tahun. Saya tidak berniat hamil lagi. Sudah 4 bulan saya tidak datang haid. Sudah tes kencing tetapi hasilnya negatif. Apakah saya sudah memasuki masa menopause? Terima Kasih.
Ny. R
08129998xxxx
Jawaban :
Pertanyaan ibu baik sekali, menyimak dari keluhan dan tanda yang diungkapkan. Umur bukanlah satu-satunya patokan menopause. Demikian halnya ketiadaan haid tidak selalu mencerminkan kondisi menopause. Menopause (Yunani : men/bulan, pausis/penghentian) adalah berhentinya haid secara permanen berlangsung 1-2 tahun, tergantung panjang pendeknya siklus haid sebagai akibat hilangnya aktifitas indung telur. Ada yang menyebutnya sebagai kondisi sesaat, haid alami paling akhir, dan klimakterik (istilah lama, kurang tepat merupakan fase peralihan antara sebelum sampai setelah menopause).
Haid terjadi selama masih ada sel telur, terbentuk sejak masa janin umur 20 minggu cadangan sel telur 6-7 juta, saat lahir 2 juta, saat haid pertama kali 300-500 ribu, dan di usia 35 tahun 10 ribu-100 ribu, makin berumur jumlah sel telur akan terus berkurang dan tinggal sangat sedikit saat menopause. Penyebab berkurangnya jumlah sel telur sama dengan sel-sel tubuh lain, sel telur juga dipengaruhi oleh stres biologi, seperti : radikal bebas, kerusakan permanen dari DNA, dan bertumpuknya bahan kimia hasil metabolisme tubuh. Sel telur yang mengalami kelainan akan dikeluarkan melalui proses kematian sel terprogram.
Setiap wanita yang masih haid, meskipun tidak teratur, indung telurnya masih memiliki lebih kurang 1000 folikel dan peluang hamil selalu ada. Sel-sel telur inilah yang menentukan apakah seseorang sudah memasuki usia menopause atau tidak. Perhitungan cadangan sel telur menjadi penting selain menggunakan usia, juga menghitung jumlah sel telur (folikel antral) dengan USG, dan pemeriksaan laboratorium, seperti : folikel stimulating hormon/FSH, estradiol, inhibin B, penelitian terbaru antimullerian hormone/AMH sebagai penanda cadangan sel telur yang lebih akurat memprediksi kapan menopause terjadi, juga skrining diagnosa sindrom polikistik yang ditandai tidak haid lebih 3 bulan, lemak tinggi, jerawatan, dan sulit hamil.
Ketiadaan haid (teratur setiap bulan) dapat diakibatkan oleh banyak hal, diantaranya : gangguan haid, gangguan masa subur/pelepasan telur dari indung telur, gejala klinisnya tidak ada haid lebih dari 3 bulan (amenorrhea sekunder) atau perdarahan rahim abnormal oleh gangguan poros pengatur haid/hipothalamus-hipofise-indung telur, bisa kelainan pembekuan darah, kehamilan : hamil didalam/diluar kandungan, keguguran, penyakit-penyakit: tumor rahim, polip, dan gangguan hormonal lain : penggunaan kontrasepsi hormonal pil-suntik, stres, kecemasan, dan menopause.
Hasil laboratorium menopause, FSH lebih dari 40 mIU/ml, Estriol kurang dari 30 pg/ml. Menopause rata-rata terjadi pada usia 41-47 tahun, wanita usia 35-39 tahun dengan AMH kurang dari 0,2 ng/ml akan menopause pada 5,99 tahun, sedangkan jika AMH lebih dari 1,5 ng/ml, maka terjadi lebih dari 13 tahun. Sel telur yang mengalami penyusutan makin meningkat, sampai suatu ketika tidak ada lagi sel telur, produksi hormon estrogen berkurang, dan tidak haid yang berakhir dengan menopause.
Saat masuknya seseorang ke masa menopause berbeda-beda dipengaruhi oleh faktor etnis, genetik, usia pertama kali haid, melahirkan usia muda, berat badan, dan lain-lain. Walaupun ada ungkapan makin dini usia pertama kali haid, henti haid terjadi lebih lambat, namun tidak terbukti mempercepat terjadinya menopause. Umur 40 tahun menjadi batasan awal menopause, bila terjadi kurang dari usia 40 tahun disebut menopause prekok, seperti : wanita belum pernah melahirkan, diabetes, perokok berat, kurang gizi, vegetarian, sosioekonomi rendah, hidup diketinggian lebih dari 4000 meter, dan sebaliknya pada pemakan daging, peminum alkohol.
Niat ibu untuk tidak hamil lagi sudah benar. Usia hamil ideal adalah sesuai usia reproduksi 20-30 tahun, setelah 35 tahun tergolong kehamilan risiko tinggi/KRT, sebaiknya tidak hamil setelah usia 35 tahun, karena berisiko pada ibu dan janin, seperti : kecacatan, kelainan bawaan, kesulitan persalinan, perdarahan, peningkatan operasi caesar. Telat haid atau tidak dapat haid teratur yang normalnya ada berkisar 21-35 hari sekali, lama 2-7 hari, jumlah 35-80 ml. Hampir 90% wanita mengalami perubahan siklus menstruasi 4-8 tahun sebelum terjadinya menopause. Telat haid dapat terjadi bukan oleh kehamilan, walaupun tes kencing positif kemungkinan sampel urin terpapar darah/haid, obat-obatan, penyakit kanker dan lain-lain.
Berbagai hal dapat memberi gambaran seperti yang ibu keluhkan. Kondisi yang ibu alami tersebut bisa saja terjadi, namun belum tentu suatu keadaan menopause, untuk memastikannya agar lebih komprehensif pemeriksaan fisik menjadi bagian penting, diagnosa tidak hanya didasarkan pada keluhan dan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan kesehatan lanjutan diperlukan untuk dapat mengidentifikasi masalah baik dari keluhan, pemeriksaan fisik, dan penunjang di pusat pelayanan kesehatan reproduksi, dokter spesialis kebidanan dan penyakit kandungan dan atau konsultan fertilitas dapat menjadi pilihan.
Dr. Bayuningrat, IGNM, SpOG, MM, CHt
Dokter Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan