Rubrik Konsultasi-Menopause
September 5, 2015

Rubrik Konsultasi-Hepatitis

Pertanyaan :

Dok, mata saya tampak kuning, apakah saya menderita yang namanya penyakit kuning?

Agung, Tabanan Bali

0812392xxxx

Jawaban :

Pertanyaannya bagus. Beberapa problem kesehatan dapat bermanifestasi pada mata, untuk menjawab lebih tepat pertanyaan tersebut memerlukan data lebih rinci, misalnya : sudah berapa lama dialami, apakah disertai keluhan lain, seperti : mual, muntah, riwayat berkemih seperti teh, bahkan penyakit sebelumnya, dan lain-lain. Menegakkan diagnosa tidak hanya didasarkan pada gejala, walaupun dengan keluhan/gejala yang lengkap 80% penyakit dapat teridentifikasi.

Berbagai macam penyakit bahkan kondisi sehat dapat memberi gambaran kuning pada putih mata/sklera, misalnya: penyakit hepatitis, kanker hati sering terkait konsumsi alkohol berlebihan, obat-obatan, maupun infeksi yang merusak hati, sindrom genetik, penyakit darah, pemecahan sel darah merah berlebihan pada bayi baru lahir, penyumbatan saluran empedu oleh batu/tumor.

Hepatitis disebabkan oleh : bakteri, virus, proses autoimun, obat-obatan, perlemakan, alkohol dan zat berbahaya lainnya, namun tidak selalu memberi gambaran kuning, dan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang, termasuk Indonesia. Pada kondisi sehat, seperti : konsumsi berlebihan wortel, ubi kuning, labu kuning, sayur dan buah berwarna hijau gelap, sering pada bayi dan anak kecil, akibat pigmen karoten, tampak kuning ditelapak tangan, kaki, tidak mata.

Penyakit kuning sebagai ungkapan gangguan hati/hepatitis atau awam menyebutnya sakit liver. Setiap keadaan yang memicu timbunan bilirubin atau karoten akan bermanifestasi kuning. Saat terjadi kerusakan sel darah merah dan gangguan hati, misalnya anemia, sel darah merah mudah pecah, perobakan sel darah merah (120 hari sekali) yang tidak mampu diolah oleh hati menjadi bilirubin yang larut dalam air, dan dieliminasi melalui ginjal, maka bilirubin akan menumpuk dalam tubuh (kuning/ikterus/jaundice), sehingga mata, kuku, dan kulit menjadi kuning.

Penyakit yang mengganggu fungsi metabolisme dan ekskresi bilirubin mengakibatkan kuning. Kadar bilirubin normal 0,3-1 mg/dl, kuning terjadi bila kadarnya lebih dari 2 mg/dl. Kuning ada tiga katagori, yaitu pra-hati, hati, post-hepatik memberikan gambaran dan penanganan yang berbeda-beda.

Dr. Rama Putra, M, SpPD

Dokter Spesialis Penyakit Dalam

Keluhan kuning dapat terjadi pada kehamilan, namun jarang, apabila timbul, maka paling sering akibat hepatitis virus (HV). Gambaran klinis serupa penyakit virus lainnya, flu like syndrome, seperti : demam, kelelahan, gangguan pencernaan (mual, muntah, kembung), diawal penyakit ditemukan tidak nafsu makan. Dalam beberapa minggu dapat mengalami gejala kuning dan gatal. Pada HV B akut (< 6 bulan) 70% tidak kuning, air seni berwarna teh, tinja berwarna pucat. Pemeriksaan fisik tampak kuning, pembesaran hati, limpa. Kuning terjadi pada 1 dari 1500 kehamilan, dan dapat dijumpai pada kasus: perlemakan hati, keracunan hamil, batu empedu, kanker hati. Bahaya dapat timbul pada ibu hamil. Pengaruh hepatitis pada kehamilan dapat meningkatkan angka kejadian abortus, persalinan prematur, kematian janin dalam rahim, perdarahan, dan penularan hepatitis. Transmisi  vertikal HV ke janin melalui tali pusat, kontak darah atau tinja waktu bersalin, hubungan intim, atau melalui ASI. 90% anak yang tertular dari ibu dengan HBsAg positif akan mengalami HV kronis, maka pencegahan penularan adalah penting, dengan mengenali status HBsAg saat ibu kontrol hamil. Bila air seni dan kulit tubuh berwarna kuning, jangan disepelekan kemungkinan gangguan hati, saran kami sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter dan melakukan pemeriksaan laboratorium : darah rutin, tes fungsi hati, penanda infeksi virus, dan USG .

 Dr. Bayuningrat, IGNM, SpOG, MM, CHt

Dokter Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan

Pada aspek anak, warna kuning pada kulit dapat menandakan keadaan normal atau kelainan tergantung dari usia anak, lamanya kejadian kuning, dan ada tidaknya gejala lain yang menyertai. Jika bayi baru lahir dalam 24 jam sudah mengalami kulit kuning, maka itu menandakan adanya kelainan dan harus segera mendapatkan penanganan. Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan kulit kuning diantaranya : ketidaksesuaian golongan darah ibu-bayi, dan infeksi berat. Jika kuning terjadi setelah 24 jam, maka masih mungkin normal, namun jika kuning lebih dari 2-3 minggu, maka memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. Kelainan yang menyertai bisa kolestasis, hipotiroid, infeksi saluran kemih dan sebagainya. Pada anak kulit kuning dapat diakibatkan pula oleh penyakit infeksi hati atau hepatitis, juga kolestasis, dan penyakit lainnya. Suatu keadaan unik dapat terjadi, dimana kulit anak kuning tanpa disertai mata kuning yang disebut sebagai keratonemia. Keadaan ini terjadi akibat penumpukkan karoten pada kulit yang berhubungan dengan konsumsi sayur, buah berwarna kuning/oranye/hijau yang berlebihan. Umumnya tidak memerlukan penanganan dan pemeriksaan khusus, hanya dengan menghentikan konsumsi makanan tersebut selama 3 minggu, maka kulit akan kembali normal. Kapan harus kedokter? Pada bayi, jika kuning dalam 24 jam kehidupan bayi, atau bayi tampak pucat, lemah, menolak menyusui atau ditemukan kejang, dan pada anak tampak mata kuning, lemah, pasif, warna urin seperti teh, kotoran pucat seperti dempul, bawalah segera ke dokter.

Dr. Arie Purwana, IN, MSc, SpA

Dokter Spesialis Anak