Pertanyaan 1.
Pagi dokter. Kenapa setiap saya berhubungan intim selalu sakit perut dan basah. Mohon konsultasinya, dok.
Anonim
08775751xxxx
Pertanyaan 2.
Dokter, istri saya usianya lebih tua 3 tahun, dulu pernah hamil dua kali keguguran. Kemudian sampai sekarang ini belum bisa hamil lagi. Apa penyebabnya dokter? Apa karena perbedaan umur atau penyebab lain? Terima kasih banyak, dok.
Ngh. Sugi, Tabanan
08573719xxxx
Jawaban Pertanyaan 1.
Setiap keluhan seksual yang dirasakan tentu saja jangan dibiarkan berlangsung lama. Membiarkan masalah seksual berlarut-larut adalah sebuah kesalahan besar. Dalam kasus ini, akan lebih bijak jika sejak keluhan muncul sudah langsung konsultasi ke dokter untuk mendapat pemeriksaan. Ini penting untuk memastikan penyebab nyeri dan segera melakukan pengobatan.
Banyak yang masih keliru dan berkeinginan vagina tetap kering dan tidak basah saat berhubungan seksual. Padahal justru saat berhubungan seksual memang sudah seharusnya keluar cairan pelumas atau lubrikasi alami sebagai syarat fisiologis hubungan seksual akan berjalan lancar, dinikmati sehingga mencapai orgasme dan kenikmatan seksual maksimal. Jadi yang benar adalah memang sudah seharusnya vagina terasa basah saat hubungan seksual. Sebelumnya sudah dilakukan perangsangan yang maksimal. Makin dirangsang dengan optimal, maka lubrikasi juga akan muncul dalam jumlah banyak. Memang terasa menjadi sangat basah. Ini malah yang akan menjamin hubungan seksual berjalan lancar dan memuaskan. Jika lubrikasi tidak terjadi, atau hanya sedikit saja terasa basah, berarti seorang perempuan belum benar-benar siap melakukan hubungan seksual. Bila dipaksanakan dalam posisi begini, maka akan menimbulkan gesekan kasar. Malah hal ini rentan terjadi lecet dan perlukaan di selaput mukosa vagina. Tentu saja ini akan menjadi nyeri.
Saat seorang perempuan belum siap melakukan hubungan seksual, walaupun kondisi fisik dan keadaan hormonal tubuhnya baik, lubrikasi bisa saja tidak terjadi, atau hanya muncul sedikit, sekadar basah saja. Ini contohnya bisa terjadi dalam hubungan seksual pertama kali atau saat dipaksa melakukan hubungan seksual. Karena tidak siap, maka tidak terjadi relaksasi dan lubrikasi. Pelumasan tidak terjadi dan akhirnya hubungan seksual tidak akan menyenangkan dan terasa nyeri.
Tentang rasa nyeri saat berhubungan seksual, yang dirasakan bisa saja hanya di daerah vagina dan panggul, disebut dyspareunia. Perjalaran nyerinya kadang memang bisa sampai ke area tubuh lebih atas, termasuk ke area seputar perut. Penyebab rasa nyeri saat hubungan seksual itu secara umum kemungkinan disebabkan tiga hal. Pertama, istri tidak terangsang. Kedua, istri mengalami hambatan perlendiran atau cairan lubrikasi vagina. Ketiga, istri mengalami gangguan atau penyakit pada organ kelaminnya. Rasa nyeri yang muncul selama hubungan seksual, jika terus dilanjutkan akan memunculkan kegagalan mendapatkan orgasme. Untuk memastikan, tentu saja diperlukan pemeriksaan.
Perlu ditelusuri apakah ada penyebab nyeri lain, seperti bekas luka (misalnya luka pasca persalinan), bisa juga karena terjadi peradangan vagina hingga proses penyakit di dalam panggul. Atau juga trauma psikis karena sesuatu yang tidak menyenangkan berkaitan seks atau reproduksinya. Sekali lagi, rasa nyeri seharusnya tidak muncul saat melakukan seks jika perempuan sudah siap dan terangsang. Sebenarnya nyeri saat berhubungan seksual juga bisa dicegah jika laki-laki tidak tergesa-gesa melakukan penetrasi. Sebaiknya atur posisi dengan baik. Lebih baik lagi jika perempuan yang mengarahkan. Jika laki-laki terlalu tergesa-gesa melakukan penetrasi sedangkan perempuan belum siap, maka bisa terjadi lecet dan perlukaan di dinding vagina.
Untuk menghindari rasa nyeri saat berhubungan seksual, sebaiknya kedua belah pihak saling mengerti. Laki-laki jangan tergesa-gesa dan perempuan sebaiknya mempersiapkan diri. Jangan lupa lakukan foreplay (pemanasan) yang maksimal mulai dari yang paling ringan seperti memeluk, mencium, meraba, memijat dan sebagainya. Tetapi yang benar-benar perlu diperhatikan memastikan kembali apakah rasa nyeri itu disebabkan karena hal lain. Misalnya masih ada sisa luka dan penyakit di vagina maupun panggul, atau justru karena masalah psikis? Ini yang perlu diperiksa dan pastikan.
Kalau dilihat kasus ini, sebenarnya bisa jadi rasa basah yang dialami adalah masih dalam jumlah minimal, atau kurang. Hubungan seksual menyenangkan malah harusnya memang terjadi lubrikasi yang juga maksimal. Memaksimalkan lubrikasi ini satu-satunya jalan dengan melakukan foreplay atau pemanasan lebih lama, lebih dinikmati sehingga rangsangan seksual yang diterima lebih maksimal, selanjutnya mengakibatkan aliran darah ke dinding vagina semakin maksimal dan jumlah rembesan cairan lembabnya juga banyak, yang juga kemudian perlu dimaksimalkan selalu saling melibatkan pasangan. Tetap berkomunikasi dan saling memahami permasalahan bersama dan berniat positif memeriksakan diri dan mengatasi masalah ini. Jangan pernah berlama-lama membiarkan perempuan tidak menikmati hubungan seksualnya hingga akhirnya tidak mendapatkan orgasmenya. Perempuan tidak mencapai orgasme seringkali memunculkan akibat dan pengaruh negatif ke psikisnya seperti menjadi sering marah, cemas atau gangguan tidur. Komunikasi dengan pasangan, khususnya komunikasi seksual, merupakan faktor penting agar hubungan seksual berlangsung harmonis yang berarti dapat dinikmati kedua pihak, perempuan dan laki-laki. Komunikasi seksual yang baik, sebenarnya merupakan juga stimulus awal sekaligus rangsangan yang sifatnya psikis sebelum hubungan seksual berlangsung. Saat diperlukan untuk melakukan konseling khusus dan sex therapy. Perlu kedua pasangan menuntaskan permasalahan seksualnya. Masalah itu sukses diselesaikan tak terlepas satu pihak melibatkan pasangannya.
dr. Oka Negara, FIAS.
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Pada beberapa kasus hubungan seksual, ada pasangan merasakan ketidaknyaman, baik dalam bentuk keluhan fisik maupun psikis, seperti nyeri bahkan ketakutan kontak seksual. Memastikan ketiadaan keluhan fisik dengan memeriksanya. Data klinis yang disampaikan kurang lengkap. Banyak hal dapat mengakibatkan keluhan sakit perut pada kontak seksual, contohnya keputihan lama yang gatal, berbau bahkan meluas mengenai organ panggul dan sekitarnya disebut penyakit radang panggul. Keputihan banyak disebabkan virus, jamur, bakteri, protozoa, dll. Apakah pernah dikonfirmasi terkait keluhan dimaksud? Apakah ada riwayat operasi atau terapi radiasi di organ reproduksi dan sekitarnya? Nyeri perut dapat disebabkan kemungkinan lain, seperti adanya endometriosis yang dicirikan oleh nyeri haid berulang bisa hebat. Dengan laparoskopi perut ditemukan fokus-fokus endometriosis, yaitu: adanya pertumbuhan jaringan endometrium di luar rongga rahim, ditambah riwayat sulit hamil.
Tentang keluhan basah saat kontak seksual hendaknya ditelusuri sumbernya. Bila yang dimaksud basah oleh pelendiran vagina saat hubungan seksual itu adalah wajar. Pelendiran itu untuk memudahkan penetrasi dan mencegah perlukaan pada kedua organ seksual yang diperankan kelenjarkelenjar kemaluan. Seperti kelenjar bartolin yang berada di sisi kiri dan kanan bawah kelamin wanita, dan dinding vagina, sedangkan laki-laki oleh dinding penis. Perubahan-perubahan yang khas pada vagina terjadi di awal masa rangsangan, 10- 30 detik setelah rangsangan terjadi transudasi (sweating phenomenon) di seluruh dinding vagina (walaupun dalam dinding vagina tidak terdapat kelenjar), yang dapat disamakan dengan dahi berkeringat. Getah lender vagina inilah yang berfungsi sebagai pelumas pada waktu hubungan seksual. Pengeluaran getah/eksudasi sebagai akibat dari vasodilatasi/pelebaran pembuluh darah dan vasokongesti/pengumpulan darah fleksus venous vagina yang sekaligus menyebabkan perubahan warna dinding vagina dari merah muda menjadi kebiru-biruan/livide. Selain itu getah lendir vagina yang dikeluarkan dalam masa perangsangan mengubah suasana dalam vagina; pH vagina yang normal 3,5-4,0 menjadi 4,25-4,5 memudahkan masuknya sperma. Transudasi ini juga terdapat pada wanita yang pernah mengalami pengangkatan rahim/histerektomi dan atau indung telur/ooforektomi, juga pada vagina buatan. Dalam masa orgasme, rahim berkontraksi ritmik sifatnya serupa dengan his/kontraksi dalam bersalin, mulai dari atas menjalar ke tengah dan terus ke bawah. Nah, vasokongesti dan kontraksi-kontraksi ritmik/peningkatan tonus otot/miotonia pada organ reproduksi kadang-kadang dirasakan nyeri oleh wanita.
Ada pula kondisi kontak seksual sukar dan nyeri bahkan penetrasi penis tidak lengkap disebut dispareunia. Hal ini sering disebabkan kelainan organik, seperti penyempitan vagina karena atropi/penciutan, jaringan parut oleh peradangan vulva vagina dan proses penyakit di dalam panggul. Nyeri kontak ini bisa juga karena factor psikoseksual untuk melindungi organ tertentu. Dalam hal ini nyeri dirasakan di tempat lain (parametropatia spastika) yang disebabkan menegangnya ligamentum sakrouterinum dan kardinale atau oleh spasme dari otot-otot vagina dan anus (vaginismus), bisa oleh rasa takut berlebihan karena factor emosional, kesalahan suami, tidak ada perhatian, rasa nyeri pada kontak seksual pertama kali, rasa cemburu, ketakutan akan penyakit kelamin, pengalaman seksualitas yang buruk, ketakutan kehamilan dan persalinan, pemakaian alat kontrasepsi yang tidak sesuai, dan histeria, atau pemanasan/foreplay yang belum memadai. Keadaan dispareunia dapat menimbulkan mental distress pada suami-istri. Pada kasus demikian diperlukan psikoanalisis dan psikoterapi. Kasus yang disebabkan kesalahan teknik senggama dan tidak terlampau lama diterapi dapat sembuh. Namun pada kasus trauma masa kanak-kanak sukar disembuhkan dan memerlukan pertolongan ahli jiwa.
Jadi sesungguhnya ada\banyak hal penyebab sakitperut/nyeri saat/pascahubungan intim. Agar tepat penanganan sebaiknya pasangan suami-istri memeriksakan keluhan dimaksud agar mendapatkan gambaran lebih jelas, sehingga terapinya benar. Untuk jelasnya dapat menghubungi pusat layanan kesehatan terkait.
dr. I Gusti Ngurah Made Bayuningrat, Sp.OG., M.M., C.Ht.
Dokter Spesialis Kebidanan & Penyakit Kandungan RSU Premagana
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Warmadewa
Jawaban Pertanyaan 2.
Fenomena kesulitan hamil jamak terjadi, apa yang disampaikan patut disimak. Ada pasangan yang menginginkan kehamilan tetapi sulit keinginan itu diwujudkan. Berbagai “tantangan” harus dihadapi, namun sebaliknya ada yang tidak mendambakan hamil justru ingin “membuangnya”. Ungkapan bahasa Balinya ada kene ada keto. Pasangan yang mengharapkan kehamilan motivasinya kuat segera mendapatkan. Namun ada pula yang gagal. Dalam proses kehamilan, banyak hal bisa terjad ; hamil namun gugur, hamil tetapi tidak berkembang, bahkan hamil “anggur”, atau sebaliknya normal-normal saja.
Berbagai faktor bisa mengubah jalannya proses kehamilan, seperti : faktor janin, ibu, dan plasenta, dan lingkungan yang berdampak bagi perkembangannya. Proses kehamilan terjadi melalui berbagai tahapan, mulai pembuahan, yaitu pertemuan sel telur dan sperma di saluran telur kemudian pembelahan sel menjadi beberapa sel/embrio, dalam seminggu menuju rahim untuk tumbuh/berimplantasi. Tetapi tahapan tersebut dapat terganggu, baik sejak embrio terbentuk di saluran tuba sampai menjadi janin di dalam rahim. Varian kegagalan hamil banyak sebelum, selama, dan setelah pembuahan bahkan di kehamilan awal/lanjut. Berbagai faktor dapat mengakibatkan kemandulan dan kegagalan hamil. Ada 5 faktor penyebab kemandulan. Paling sering ditemukan yaitu : faktor sperma, gangguan anatomi atau biokimia mulut rahim, kelainan/kerusakan saluran telur/tuba-endometrium/rahim, disfungsi ovulasi, perlengketan/adhesi peritoneum, dan endometriosis, di mana jaringan endometrium ada diluar rahim, 30-50% kemandulan). Jika ditemukan nyeri perut berhubungan dengan siklus haid atau kemandulan disertai nyeri haid atau tidak, perlu diduga adanya endometriosis. Tetapi hal ini belum tentu penyebab kemandulan. Faktor-faktor lain seperti infeksi organ reproduksi, riwayat kontrasepsi, umur pernikahan-lamanya kontak seksual, penyakit sistemik, dll. dapat juga menjadi penyebab. Bila terjadi suatu gangguan pada kehamilan, maka tubuh berusaha member “sinyal”, dalam bentuk perdarahan pervaginam bahkan keguguran spontan.
Masa reproduksi sehat yaitu usia ideal hamil 20-30 tahun. Pada usia ini bibit (sel telur dan sel sperma) masih dalam kuantitas dan kualitas yang baik, sehingga mencegah dan meminimalkan risiko kecacatan. Bahkan kegagalan hamil. Bila kehamilan pada usia kurang dari 20 tahun, organ reproduksi belum siap hamil. Sedangkan lebih dari 35 tahun, kualitas dan kuantitas sel telur kurang. Dikatakan mandul bila pasangan telah kontak seksual lebih satu tahun, 2-3 kali seminggu, tanpa kontrasepsi. Selama wanita memiliki haid teratur setiap bulan, menandakan ada masa subur, ada sel telur. Bila saat itu terjadi pertemuan dengan sel sperma dapat terjadi kehamilan. Berbagai faktor menyebab gagalnya kehamilan.
Bagaimana sebetulnya proses kehamilan terjadi, dan organ apa saja yang terlibat penting dikenali dan dipahami? Syarat terjadinya kehamilan alamiah adalah semua organ reproduksi bentuk/anatomi dan fungsi/fisiologinya dalam batas normal. Artinya masing-masing organ berkerja sesuai fungsinya, seperti gagal terjadi kehamilan, hamil tetapi mengalami keguguran, atau tidak berkembang. Dalam organ normal pun masih mungkin terjadi kegagalan hamil, 20% akibat reaksi antiobody antisperma (ASA), sel-sel menyerang sperma normal, terkait gangguan sistem imun/kekebalan tubuh dalam mengenali sel sperma yang dianggapnya benda asing layaknya virus. Sperma terlindungi sistem imun blood test/tes barrier, pada wanita ASA ada 5%, pria saat subur 1% dan mandul 10%, riwayat operasi organ reproduksi 70%. Mengenal masalah apa yang berperan adalah penting sehingga tidak salah kaprah atau menimbulkan mitos. Padahal secara ilmiah dapat dijelaskan. Kecenderungan ego pria, sering menyalahkan wanita lantaran tidak dapat hamil. Padahal tanggung jawab kehamilan ada di kedua pihak, di mana kehamilan baru dapat terjadi jika ada satu pasangan (pria dan wanita).
Apa yang diutarakan dalam pertanyaan belumlah lengkap, masih memerlukan data tambahan agar dapat dianalisis faktor mana menjadi penyebab. Terkait persoalan selisih umur di atas (dalam masa reproduksi) bukanlah faktor penyebab keguguran, apalagi kemandulan. Namun seperti apakah haidnya setiap bulan? Apakah teratur rentang 21-35 hari, lamanya 2-7 hari persiklus? Bila ada, berarti subur, peluang hamil ada. Dalam penanganan kemandulan pemeriksaan sperma analisa/SA menjadi prioritas utama, bila normal pembuahan sel telur ada sepanjang tidak ditemukan hambatan masuknya sperma ke saluran telur. Saat dua kali keguguran tempo hari apakah ada tindakan kuret? Tindakan kuret atau akibat pengaruh infeksi berat salah satu faktor risiko/komplikasi perlekatan jaringan rongga rahim dikenal sebagai sindrom Asherman. Sindrom ini berdampak ketiadaan haid dan kesulitan hamil.
Banyak gangguan dapat menimbulkan kegagalan kehamilan. Lebih jelas sebaiknya melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang lain di pusat-pusat pelayanan kesehatan reproduksi terdekat. Mengeluh saja belumlah cukup. Lakukan upaya terapi, makin dini tertangani makin cepat terdiagnosa, sehingga solusi penanganan lebih cepat dan tepat. Mudah-mudahan dapat menjawab apa yang disampaikan.
dr. I Gusti Ngurah Made Bayuningrat, Sp.OG., M.M., C.Ht.
Dokter Spesialis Kebidanan & Penyakit Kandungan RSU Premagana
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Warmadewa