MUAL DAN MUNTAH YANG MENGKHAWATIRKAN
October 1, 2015
RISIKO ROKOK BAGI KESEHATAN ORGAN REPRODUKSI
October 2, 2015

PERIKSA HAMIL ITU PENTING

dr. I Gusti Ngurah Made Bayuningrat, SpOG, MM, CHt

Problematika

Ibu hamil ketika melakukan pemeriksaan kehamilan sering dikonotasikan berobat, dikaitkan sebagai penderita, padahal ibu hamil bukanlah selalu orang sakit, ibu hamil adalah orang yang sehat, kecuali, misalnya : hamil dengan tekanan darah tinggi, dalam kondisi serangan asma, dan dengan berbagai penyakit lain. Pada situasi seperti ini dapat dikatagorikan menderita sakit, selebihnya adalah orang sehat. Slogan tak kenal maka tak sayang ada benarnya. Bagaimana cara mengenal bahkan memahami keluhan, gejala, tanda, riwayat kehamilan, persalinan, penyakit, risiko, komplikasi kehamilan?, jawabannya tentu periksa hamil. Dengan pengetahuan ini ibu hamil dan keluarga lebih siap menghadapi proses kehamilan, persalinan, masa nifas, bahkan menyusui sehingga mampu memandang kehamilan sebagai suatu yang alamiah, natural, dan ilmiah, bukan sebuah proses yang mencemaskan. Konsep alamiah ini bermakna kesanggupan menjalani proses kehamilan “as a journey” sebagai pengalaman yang menyenangkan dan tidak terlupakan. Natural atau Insting mahluk hidup adalah ber-reproduksi/regenerasi melanjutkan keturunan, bahkan melestarikan. Secara ilmiah kehamilan berawal dari proses pembuahan, pertemuan sel telur dengan sel sperma, dalam prosesnya dapat berkembang normal atau abnormal. para peneliti telah mengungkapkan bahwa pikiran manusia terhubung dengan alam semesta, “mestakung, semesta mendukung,” bila menginginkan sesuatu hal positif/baik, maka upayakan berpikir positif, juga pada kehamilan. Pepatah mengatakan anda adalah apa yang anda pikirkan. Mensyukuri kehamilan sebagai anugrah akan memuliakan diri dan Tuhan Yang Maha Esa. Kemampuan menerima kehamilan sebagai hal yang baik melalui afirmasi positif ke pikiran bawah sadar akan mampu mengoptimalkan persiapan ibu menghadapi proses kehamilan dan persalinan dengan lebih baik.

Ibu hamil datang ke dokter, bidan, petugas kesehatan untuk memeriksakan kehamilannya bukan berobat, sehingga terjadi salah kaprah, contohnya : masalah nutrisi, karena sudah tradisi, sering makanan tertentu menjadi pantangan. Padahal ibu hamil membutuhkan nutrisi yang baik. Justru dengan adanya kehamilan, ibu berkewajiban mengkonsumsi makanan sehat/diet lengkap dan seimbang, diistilahkan “let’s paint your plate”. Nutrisi pada kehamilan, terutama kehamilan awal <12 minggu (saat organogenesis, pembentukkan organ janin) sangat dibutuhkan, baik oleh ibu maupun bayi, tradisi berpantang makanan atau minuman tertentu, seperti : jangan minum es nanti bayi besar, padahal sesungguhnya es adalah air yang dibekukan, bayi besar terkait timbunan kalori dari karbohidrat/gula, bayi besar bisa dialami, bila ibu hamil menderita penyakit gula, dalam kondisi sehat konsumsi es tidak ada pengaruh. Semua makanan sehat yang biasa dimakan dapat dikonsumsi, dan segala aktifitas sehari-hari yang normal bisa dilakukannya. Terpenting dari nutrisi adalah komposisi, bukan bentuknya, misalnya : Karbohidrat, tidak harus nasi, dapat diganti roti, jagung, kentang. Protein, bila tidak bisa mengkonsumsi daging, jangan dipaksakan, dapat diganti dengan tahu, tempe, ikan, kacang-kacangan, dan sebagainya. Lemak dikomsumsi dalam jumlah sedikit terutama pada ibu hamil dengan mual, muntah. Vitamin dan mineral terkandung dalam sayur-sayuran, buah-buahan juga wajib dikonsumsi. Pada kasus hamil muda dengan mual muntah, ibu hamil sering mengeluhkan tidak bisa makan, padahal Ibu hamil wajib makan, minum, istirahat dalam jumlah yang cukup, hal ini dapat dicegah dengan mengatur pola makan, strategi makan sedikit-sedikit tapi sering, mengawali aktifitas pagi sebelum beranjak dari tempat tidur dengan konsumsi 2 potong roti/biscuit, 1 cangkir teh manis, mengurangi konsumsi lemak/minyak, asam/rujak, dan makanan pedas akan mengurangi mual, muntah pada hamil muda karena dalam kondisi mual, dimana asupan tidak memadai saat itu lambung kosong, asam lambung mudah terstimulasi, mual dan muntah akan bertambah. Salah satu cara menghindarinya adalah dengan strategi pengaturan pola makan tersebut, disamping dapat dibantu dengan obat antimual.

Betapa Pentingnya Periksa Hamil

Pengetahuan tentang kehamilan bisa didapatkan saat pemeriksaan kehamilan pada tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi, seperti : dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan. Melalui program yang dikenal sebagai periksa hamil atau Antenatal care (ANC). Idealnya ANC dilakukan minimal 10-15 menit, memberikan waktu yang cukup untuk menyampaikan berbagai informasi tentang kehamilan, dan keterkaitannya.

Salah satu kunci keberhasilan pembangunan kesehatan suatu negara ditentukan oleh indikator Angka Kematian Ibu (AKI). Empat pilar penting dari penurunan AKI (Safe Motherhood), meliputi 4 komponen : Keluarga Berencana (KB), ANC, Persalinan Bersih dan Aman, Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar/Essensial Komprehensif. Menurut data Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) AKI tahun 2012 adalah 359/100.000 kelahiran hidup, meningkat dari tahun 2007 yaitu: 228. Di Bali AKI trend-nya meningkat tahun 2010 : 58,4, tahun 2012 : 89,6. Penurunan AKI menjadi target Millenium Development Goals (MDGs) di tahun 2015 adalah 102/100.000 kelahiran hidup, dengan meningkatkan kesehatan ibu akan mengurangi sampai ¾ risiko jumlah kematian ibu.

Nah, Mengapa periksa hamil itu menjadi penting? ANC adalah salah satu pilar pembangunan kesehatan. Hal ini terkait dengan proses pengenalan sampai penanganan keluhan, risiko, komplikasi kehamilan, persalinan, dan masa nifas. Vitalnya peran ANC sebagai moda skreening ibu hamil menjadi tolak ukur pentingnya periksa hamil. Dengan persiapan yang baik saja belum tentu hasilnya baik. Tanpa persiapan yang cukup, pemeliharaan kesehatan yang baik tidak mungkin menghasilkan kehamilan berkualitas, Hal ini banyak ditentukan oleh bagaimana ANC itu dilaksanakan.

Menurut American Academy of Pediatrics & American College of Obstetricians and Gynecologist ANC adalah suatu program perawatan selama kehamilan yang komprehensif dengan pendekatan terpadu perawatan medis dan dukungan psikososial yang optimal, lebih luas mencakup sebelum konsepsi sampai setelah hamil. Makna periksa hamil, menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kata periksa bermakna melihat dengan teliti, hamil merupakan keadaan mengandung. Jadi periksa hamil merupakan pemeriksaan dengan teliti suatu keadaan mengandung. Setiap pemeriksaan tentu memiliki tujuan, termasuk periksa hamil. Tujuan terhadap ibu, yaitu : Memantau kemajuan kehamilan, memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin, meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, sosial ibu dan bayi, mengenali dini ketidaknormalan atau komplikasi dan riwayat penyakit, mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu maupun bayi dengan luka minimal, mempersiapkan masa nifas normal dan pemberian ASI ekslusif, mempersiapkan peran ibu dan keluarga menerima bayi agar tumbuh dan berkembang normal, kelahiran bayi sehat dengan meminimalkan risiko pada ibu. mengurangi penyulit-penyulit selama kehamilan, persalinan dapat berlangsung dengan aman, sehat setelah melahirkan, dan dapat memenuhi kebutuhan janin. Pada bayi : mengurangi prematuritas, kelahiran mati, dan kematian janin. Proses kehamilan itu sangat penting berkaitan dengan perubahan fisik, psikis/emosional, sosial-kultural, hormonal dan masalah usia kehamilan, maturitas, tumbuh kembang janin, serta menentukan waktu yang tepat untuk bersalin. Betapa pentingnya ANC dalam tahapan proses kehamilan, persalinan, masa nifas yang sehat.

Keluhan penting menjadi indikator gejala dan tanda kehamilan, mengenali faktor risiko adalah salah satu peran ANC. Faktor-faktor risiko dimaksud adalah Ada Potensi Gawat Obstetri (APGO); 7 terlalu [terlalu muda hamil <16 tahun, terlalu tua > 35 tahun, terlalu banyak > 5 anak, terlalu dekat < 2 tahun, terlalu jauh jarak anak > 10 tahun, terlalu pendek <145 cm, terlalu lama > 10 tahun ], 3 pernah [pernah keguguran/kuret, bersalin prematur, lahir mati, lahir dengan vakum, forsep, perdarahan, ari-ari sulit lahir, pernah SC], Ada Gawat Obstetri (AGO) ; penyakit-penyakit pada ibu hamil ; anemia, diabetes, payah jantung, kembar, hipertensi, malaria, asma, hamil lewat waktu, letak lintang, kematian janin dalam rahim. Ada Gawat Darurat Obstetri (AGDO) ; perdarahan selama hamil, hipertensi berat, kejang/koma. Faktor-faktor risiko menjadi tanda bahaya, sehingga dengan tahu akan peduli, sepakat, bergerak mencari pertolongan. ANC teratur dapat mengenali, mencegah, memprediksi, menanggulangi masalah, risiko, komplikasi kehamilan.

Pemeriksaan kehamilan dibagi dalam trimester : pertama, usia kehamilan 0-12 atau 14 minggu dalam kondisi sehat pemeriksaan dilakukan setiap 4 minggu, kedua 14-28 minggu setiap 4 minggu, ketiga 28-40 minggu setiap 1-2 minggu. ANC memiliki tujuan berbeda, pada trimester pertama ibu yang datang dengan keluhan telat haid, tes kehamilan positif belum tentu pasti hamil, peran ANC tahap awal ini untuk memastikan kehamilan dan menegakkan diagnosa, jumlah, usia, lokasi kehamilan di dalam atau di luar rahim, menemukan bakal janin, denyut jantung janin, risiko-risiko kecacatan, komplikasi yang dapat timbul, penentuan tanggal perkiraan lahir/Taksiran Persalinan (TP) yang jelas. TP wajib ditentukan sebelum usia kehamilan mencapai 20 minggu, karena saat itu akurasi ultrasonografi (USG) menentukan umur sangat baik (deviasi 1-5 hari). Memastikan suatu kehamilan, terlebih pada kehamilan awal terutama pada ibu hamil yang lupa tanggal menstruasi terakhir (Hari Pertama Haid Terakhir/HPHT), maka pilihannya adalah menggunakan alat penunjang medis USG, kecuali kehamilan telah mencapai usia diatas 16 minggu ibu dapat merasakan gerakan anak, atau bunyi jantung janin dapat didengar menggunakan alat Doppler Laenec, di kondisi tertentu (kematian janin) dapat menggunakan x-ray/ronsen menemukan gambaran janin. Jadi sebagai penanda pasti kehamilan tidaklah cukup hanya menggunakan keluhan, gejala, tanda, riwayat telat haid, bahkan tes kehamilan saja, namun diperlukan pemeriksaan fisik dan penunjang lain.

Pada trimester dua dan tiga memastikan posisi janin terhadap jalan lahir, letak/lokasi ari-ari, jumlah air ketuban, tali pusat, pertumbuhan dan perkembangan janin, risiko-risiko pada ibu dan bayi yang dapat timbul, bahkan pada posisi janin yang tepat dapat menentukan jenis kelamin, walaupun pemeriksaan jenis kelamin bukan menjadi prioritas pada periksa hamil. Di era kemajuan sekarang ini telah berkembang pemeriksaan USG (3D/4D) untuk melihat wajah, anggota badan lebih detail, hal ini memudahkan dokter bahkan pasien mengidentifikasi risiko-risiko kehamilan, seperti : kecacatan, pasien dapat memahami gambar dengan lebih mudah, namun bukan berarti mewajibkan pasien untuk menggunakannya. USG hanya dilakukan saat diperlukan, tidak wajib dilakukan setiap kali periksa hamil, walaupun dinyatakan sangat aman, bahkan penggunaan sampai 300 kali selama kehamilan, kadang dibutuhkan pemeriksaan laboratorium (anemia, penyakit gula, hipertensi). Diagnosa 80% dapat ditegakkan melalui wawancara : mengenali keluhan, gejala, tanda, riwayat menstruasi, penyakit, proses persalinan, segala aspek yang berhubungan dengan kehamilan, dan pemeriksaan fisik yang baik dan benar dari ujung rambut sampai kaki. Parameter penting ANC 6T : Tinggi rahim, Timbang berat badan, Tinggi badan, Tanda vital/Tensi, Suntik Toxoid Tetanus, Tablet zat besi.

Peran tenaga medis mempertimbangkan aspek art & science adalah penting dalam menjalankan profesinya, bukan sebagai “ robot,” memiliki kemampuan analisa berdasarkan data, fakta medis, dan bukti-bukti ilmiah, Mengedepankan konsep “apa yang ditemukan itu yang disampaikan, apa yang disampaikan itu yang ditemukan,” dan dijabarkan dalam petunjuk teknis penanganan (SOP). Betapa penting peran ANC dalam menunjang kehamilan yang sehat, persalinan yang bersih dan aman, masa nifas yang baik, dan persiapan ibu dan keluarga menerima kehadiran “warga” barunya, karena kualitas suatu bangsa ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia (SDM), berawal dari proses kehamilan, dan persalinan yang berkualitas.