Diet Vegetarian Murah Ramah Lingkungan dan Penuh Kasih Sayang
September 30, 2015
PERAN GAYA HIDUP TERHADAP KANKER MULUT RAHIM
October 1, 2015

Sejarah Bincang – Bincang Medis

Siaran Talkshow BBM, Bincang-Bincang Medis hadir pertama kali di Provinsi Kalimantan Tengah, tepatnya di Kabupaten Pulang Pisau akhir tahun 2011. Didasari niat tulus untuk berbagi, kala itu kami (dr. I Gusti Ngurah Made Bayuningrat, Sp. OG, dan dr. I Nyoman Arie Purwana, M.Sc, Sp.A) bertugas sebagai dokter spesialis kontrak di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Pulang Pisau yang berjarak 1,5 jam dari kota Palangkaraya, dan 2 jam dari Banjarmasin dengan luas wilayah mencapai 9000 m2 dan jumlah penduduk 120 ribu jiwa. Wilayah yang demikian luas dengan akses ke beberapa desa kala itu masih sangat terbatas yang harus ditempuh melalui sungai-sungai besar, seperti sungai Kahayan, bahkan akses jalan darat yang tidak memadai, tanah labil (lahan gambut), walaupun sebagian desa ada di jalur jalan Trans Kalimantan.

Ketidakterjangkauan langsung akan pelayanan kesehatan Rumah Sakit dan rasa keprihatinan akan pelayanan kesehatan yang ada saat itu, maka untuk menjembatani permasalahan tersebut, kami merancang sebuah program siaran dialog interaktif kesehatan (Gratis) di radio Handep Hapakat FM (H2FM) 103,8 MHz yang kami beri nama BBM, Bincang-Bincang Medis di radio siaran pemerintah daerah (RSPD) Kabupaten Pulang Pisau. Kesuksesan acara tersebut menjadi cikal bakal lahirnya siaran radio, televisi, seminar interaktif kesehatan, rubrik kesehatan BBM, Bincang-Bincang Medis dan pengembangannya di berbagai media massa saat ini.

Berawal dari keinginan berbagi pengetahuan medis/kesehatan kepada masyarakat, BBM lahir dari, oleh dan untuk kalangan Medis dan Masyarakat peduli kesehatan, memberi edukasi sesuai kompetensi, mengungkap fakta dan mitos berdasarkan bukti ilmiah, paradigma sehat menjadi kunci, promotif, preventif tanpa mengesampingkan peran kuratif dan rehabilitatif, mencegah lebih baik dari mengobati.

Sepulang ke Denpasar-Bali, kami mengajak beberapa teman sejawat dr. Agust IW. Harimawan, MPH, Sp.GK, dr. Chandra Wijanadi, C.Ht, Komang Suartana (Mr. TANAKO) untuk mengembangkan dan tergabung ke dalam Tim BBM, Bincang-Bincang Medis (conceptor, explorer, quality controller, publisher, observer) yang kini komunitasnya lebih dari 100 orang, dari terdiri atas berbagai kalangan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Bali, Dokter, Dokter Spesialis/Konsultan, Praktisi Kesehatan (ADE RAI, Leight Chantelle/LC (Australia), dr. Tanjung Subrata, M.Repro, FINM, Mr. Bob. dr. Ano (Singapore), Dhana/GM. Evakuasi Medis 221 Assist), Psikolog (Caecilia Nirlaksita R., Rahaxhian Lazuardi Prasadhana, Indriati), Praktisi Pendidikan (Highscope & Homeschooling Primagama), Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa, Rumah Sakit (RSUP. Sanglah, Siloam Hospitals Bali, RS. Sanjiwani, RSU. Surya Husadha, RSU. Premagana, Kasih Ibu Hospital, RSIA. Puri Bunda, RS Bangli Medical Center/BMC), Klinik (NAPZA-Metadon, BBMC, Tri-K), Puskesmas (dr. I GNB. Sastrawan Dj. M.Kes), pejabat publik (Ny. Bupati Badung, BNN, Kades), Motivator & Penulis Buku (W. Mustika, Mrs. Angela Holloway Live – Mr. Steve (Australia), Yessinta Elsiyana Winarto/Sisy, Gede Dermawan), BPJS Kesehatan (dr. I Putu Gede Widnyana, MBA), Dinas Kesehatan/JKBM Prov. Bali (Ir. I G.A. Putri Mahadewi, M.Kes), KPA Bali (Prof. Dr. dr. I Nyoman Mangku Karmaya, M.Repro), UDD PMI Bali (dr. Ni Putu Chandra Indriasari, Megawati), Laboratorium Klinik Prodia Bali (Antonius Erbano,S.si, Apt., S.Far), Assuransi Allianz, Cryocord Stem Cell (Malaysia), masyarakat umum, dan lain-lain yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.

Berbicara tentang kesehatan/medis bukan monopoli orang medis, setiap orang dapat berbicara tentang kesehatan, namun tentu harus didampingi narasumber medis/kesehatan agar tidak melenceng dari makna kesehatan/medis itu sendiri. Cara pandang holistik, komprehensif, yang memandang persoalan kesehatan dari aspek biomedik-psiko-sosio-spiritual, tidak saja mengedepankan unsur care juga tidak mengesampingkan peran cure (mengedepankan upaya preventif-promotif, tanpa mengesampingkan peran kuratif dan rehabilitatif).

 Pada tanggal 15 Juni 2013, kami berinisiatif mencari media yang dapat membantu menyebarluaskan informasi kesehatan ini. Di Bali ada sebuah media massa (Radio Bali FM 98,9 Mhz) berjargon “berpikir bijak, bergaya hidup sehat-Health & Edutainment.” yang sinergi dengan visi dan misi acara BBM, Bincang-Bincang Medis. Akhirnya sejak tanggal 17 Juli 2013 siaran BBM dapat disiarkan di radio Bali FM 98,9 MHz  yang merupakan radio jaringan Sonora (Sonora Network), Kompas Gramedia Group.

Aktifitas berbagi ini, kami kembangkan terus dan berkelanjutan dalam berbagai bentuk diantaranya : seminar/workshop di beberapa hotel berbintang, bakti sosial kesehatan,  juga memenuhi undangan beberapa stasiun televisi (Bali TV, TVRI Bali), Radio RRI Bali, mengisi wawancara kesehatan di Koran Tribun Bali, artikel kesehatan di Majalah Bali Post dan sejak tanggal 19 Agustus 2014 setiap hari selasa Tim BBM rutin mengasuh rubrik Kesehatan BBM, Bincang-Bincang Medis di koran Bali Post yang merupakan koran terbesar di Bali dengan jaringan distribusi mencapai lebih dari 108.502 eksemplar, meliputi seluruh wilayah Bali, Jawa (Jakarta, Banyuwangi, Surabaya), NTB (Mataram), NTT(Sumbawa, Dompu), disamping itu ada launching buku kompilasi siaran/artikel/rubrik BBM, Bincang-Bincang Medis, sekaligus peluncuran website  : www.bincangbincangmedis.com yang terkoneksi dengan jaringan media sosial (medsos, seperti : Email : BBM@bincangbincangmedis.com; Facebook : Talkshowbbm; Twitter : @TalkshowBBM; Instagram, WhatsApp/WA, Line, You Tube : bincangbincangmedis; HP : 08123930003, 081236487797, 08123801534, dll) sehingga segala aktifitasnya dapat mudah di akses  dan di jangkau publik dari berbagai media yang ada. Dengan makin beragamnya media yang terhubung (Linked) dengan BBM, Bincang-Bincang Medis harapan kami manfaat kegiatan ini dapat dirasakan lebih luas lagi tidak saja bagi komunitas juga khalayak, sehingga selaras dengan program pemerintah akan kepedulian pada pembangunan manusia Indonesia yang lebih “memanusiakan manusia” dapat berjalan sesuai dengan program Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, meliputi :

  • Paradigma Sehat, meliputi : program pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan, promotif-preventif sebagai pilar utama upaya kesehatan, pemberdayaan masyarakat.
  • Penguatan pelayanan kesehatan/yankes melalui program peningkatan akses terutama pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), optimalisasi sistem rujukan, peningkatan mutu, penerapan pendekatan continuum of care (pembangunan sesuai siklus kehidupan mulai dari 1000 hari pertama kehidupan sampai lansia), Intervensi berbasis resiko kesehatan (health risk)
  • Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dapat berjalan sesuai harapan. Program benefit, sistem pembiayaan: asuransi-azas gotong royong, kendali mutu & kendali biaya, dan Sasaran: PBI & Non PBI. Menuju tanda kepesertaan Kartu Indonesia Sehat.

Dengan bertumbuhnya program BBM, Bincang-Bincang Medis dapat menjadi salah satu langkah kecil bentuk partisipasi aktif tenaga medis/kesehatan, Dokter, dan masyarakat peduli kesehatan dalam pelayanan kesehatan publik yang tidak hanya mampu melayani juga berbagi, dengan memberi akan lebih banyak menerima (give and take), dan terus berupaya bekerja sebaik-baiknya, tanpa memandang “hasil” dari kerja itu sendiri (karmany eva dikaraste mapalasu kadacana).

 Kesehatan merupakan salah satu modal penting dalam memajukan pembangunan sumber daya manusia. Menurut Undang-Undang Kesehatan No. 36 tahun 2009, Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. WHO (World Health Organization) menyebut sehat adalah kondisi sejahtera yang meliputi fisik, mental dan sosial yang tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan.

Pembangunan kesehatan merupakan salah satu parameter keberhasilan pembangunan bangsa, awalnya bertumpu pada upaya pengobatan dan penyembuhan penyakit (kuratif, rehabilitatif), namun sekarang bergeser ke pencegahan penyakit dikenal sebagai konsep paradigma sehat (lebih baik mencegah daripada mengobati, dan pelayanan kesehatan yang berbasis keselamatan pasien (patient safety). Konsekuensinya setiap kegiatan harus berorientasi pada wawasan kesehatan, pemeliharaan, dan peningkatan kualitas individu, keluarga, masyarakat serta lingkungan, kemudian secara terus menerus memelihara, meningkatkan pelayanan bermutu yang merata, dan terjangkau serta mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. Upaya promotif, dan preventif pelayanan kesehatan salah satunya adalah melalui penyebarluasan pengetahuan, dan informasi, serta menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakat tentang kesehatan, sehingga dapat mengedukasi dan memotivasi masyarakat berperilaku sehat.

Profesi kedokteran adalah profesi yang sangat mulia dan terhormat dalam pandangan masyarakat, karena dari profesi inilah banyak sekali digantungkan harapan hidup dan/atau kesembuhan dari pasien serta keluarganya yang sedang menderita sakit. Kode Etik kedokteran Indonesia (KODEKI) Pasal 8 menyebutkan bahwa dalam menjalankan pekerjaannya, seorang dokter harus mengutamakan/mendahulukan kepentingan masyarakat dan memperhatikan semua aspek pelayanan kesehatan yang menyeluruh (promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif), serta berusaha menjadi pendidik dan pengabdi masyarakat yang sebenarnya.

Kebutuhan informasi sebagai akibat pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan membawa dampak dan paradigma baru, kebutuhan masyarakat akan pengetahuan berbasis teknologi. Demikian halnya dengan perkembangan dunia kedokteran yang begitu cepat, membutuhkan sosialisasi yang cepat, akurat, efektif, efisien, luas, dan terjangkau. Peran teknologi penyiaran (radio) dan media massa lain (Koran, majalah, televise, dll) merupakan salah satu alternatif terbaik dalam menjembatani antara penyedia layanan (tenaga kesehatan, radio, koran, dll) dan penerima layanan (masyarakat, pendengar) di bidang kesehatan. Berbagai upaya pencerdasan telah dilakukan pemerintah untuk dapat memenuhi tuntutan akan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi termasuk perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi kedokteran, maka radio dapat menjadi media mediasi medis antara kalangan medis dan masyarakat akan Kebutuhan pengetahuan dan informasi kesehatan, dan terjadinya berbagai kesalahpahaman/bias informasi, termasuk makin maraknya dugaan “malpraktek” maupun sengketa medik dalam profesi kedokteran yang membutuhkan sosialisasi cepat yang menjadikan radio sebagai alternatif komunikasi yang cepat, efektif, efisien, akurat karena informasi layanan kesehatan langsung disampaikan oleh narasumber medis.

Berdasarkan latar belakang diatas dan adanya kesenjangan informasi tentang kesehatan di masyarakat yang didasarkan lebih banyak pada mitos belaka tanpa kajian ilmiah dan tentu tidak dapat dibuktikan dengan bukti ilmiah, bahkan cenderung menyesatkan masyarakat, sebagai bentuk partisipasi dan tanggungjawab sosial tenaga medis (dokter, dokter spesialis, dll), maka hal ini mendorong dilakukannya upaya-upaya antisipasi bias informasi, dan upaya promotif, preventif dengan menyelenggarakan sebuah perbincangan medis dalam bentuk TalkshowBBM® Bincang-Bincang Medis di media massa seperti : Koran,  maupun stasiun Radio Pendidikan dan Kesehatan Bali 98,9 FM (motto radio: berpikir bijak dengan gaya hidup sehat) yang merupakan radio jaringan SONORA (SONORA Network) di Bali (bagian dari 21 radio jaringan SONORA FM yang ada diseluruh Indonesia) dibawah Kompas Gramedia Group.

TalkshowBBM® Bincang-Bincang Medis ini unik, menarik, dan berbeda karena merupakan sebuah acara yang mampu menghadirkan sekaligus beberapa narasumber Dokter, Dokter Spesialis, Praktisi Medis lain (lebih dari 1 orang) di media massa seperti Koran dengan berita up to date, di radio secara OnAir dan bersama-sama untuk berbincang tentang persoalan medis dengan prinsip 3S : penyajiannya Santai (gaya khas BBM : penuh canda dan tawa), contain medisnya Serius, dan harapannya Sukses memberi wawasan pengetahuan tentang masalah medis/kesehatan kepada masyarakat. Penyajiannya dalam bahasa awam secara interaktif (via Telpon, SMS, BBM, FB, Twitter, email, dll), dan penyiar (double host) terdiri atas penyiar dari kalangan medis dan awam. Acara ini dibuat, disiapkan, disajikan langsung dari, oleh, dan untuk kalangan medis serta mayarakat awam, yang lahir karena kepedulian untuk berbagi (Sharing) pengetahuan medis kepada masyarakat, dimana masyarakat membutuhkan pengetahuan medis, dan kalangan medis memahami pengetahuan tersebut sesuai kompetensi masing-masing. Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) yang disampaikan ditinjau dan dibahas sesuai sudut pandang kompetensi narasumber di bidang medis masing-masing. KIE tersebut melalui radio dapat “langsung dihantarkan” sampai ke telinga pendengar.

Visi : Paradigma Sehat, pemberdayaan masyarakat dengan upaya preventif dan promotif kesehatan tanpa mengesampingkan peran kuratif dan rehabilitatif. Misi : menjadikantalkshowbbm® bincang-bincang medis sebagai media komunikasi, informasi, edukasi tentang medis/kesehatan. Motto : obrolan medis ada di BBM, Bincang-Bincang Medis. Tujuan : a. Menyampaikan informasi medis yang benar pada masyarakat dari narasumber medis, dan para pakar lain sesuai kompetensi di bidangnya masing-masing.  b. Mengedukasi masyarakat untuk berparadigma sehat. c. Mengembangkan wawasan masyarakat tentang arti penting kesehatan.  d. Media sosialisasi topik medis ke masyarakat. Manfaat : a. Bagi Masyarakat : dapat memperoleh informasi, dan pemahaman tentang kesehatan yang benar, serta meningkatkan wawasan masyarakat untuk berparadigma hidup sehat. b. Bagi kalangan medis : sebagai media sosialisasi pengetahuan, pendidikan dan pembelajaran, dan wadah tanggungjawab social tenaga kesehatan kepada masyarakat. c. Bagi Sponsor : sebagai mitra (corporate social responsibility/CSR) dalam hal memberi wawasan pengetahuan medis/kesehatan ke masyarakat melalui kemitraan dengan tim TalkshowBBM® Bincang-Bincang Medis di Radio Sonora Network, Bali 98.9 FM, sehingga dapat mendekatkan masyarakat kepada perusahaan, sekaligus dapat meningkatkan citra perusahaan, dan terciptanya loyalitas pelanggan, dengan prinsip CSR triple bottom line (people, planet, profit), menjadikan CSR sebagai bagian dari manajemen strategi soft promotion perusahaan. Sasaran : Seluruh lapisan masyarakat baik pendengar radio SONORA Network,Bali 98,9 FM, maupun masyarakat umum (dokter, tenaga medis, dan masyarakat) lainnya.

Aspek Legalitas : acara TalkshowBBM® Bincang-Bincang Medis di Radio Sonora Network, Bali FM 98.9 Mhzini adalah sebuah acara perbincangan medis/kesehatan yang terbentuk berdasarkan kesepakatan bersama antara tim TalkshowBBM® Bincang-Bincang Medis dengan Radio Sonora Network, Bali FM 98.9 Mhz, telah mendapat rekomendasi IDI Wilayah Bali sesuai Surat Keputusan No. 01/VIII/2013/SKP/IDI-Bali Ikatan Dokter Indonesia Wilayah Bali terakreditasi 2 SKP, dan IDI Wilayah Bali sebagai Dewan Pembina, serta telah dilaksanakannya permintaan pendaftaran merk TalkshowBBM® ke Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Ditjen HKI, Depkumham RI) Jakarta, 20 Agustus 2013 sebagai bagian dari hak kekayaan intelektual sehingga diharapkan dengan legitimasi tersebut acara ini dapat membawa aura dan pesan moral akan sebuah talkshow yang memiliki kredibilitas, integritas, responsibilitas, dan independen sejalan dengan amanat profesi medis sehingga tidak mudah usang dan dapat terselenggara berkelanjutan (sustainability).

 

@ 2012 Created by Tim TalkshowBBM, Bincang-Bincang Medis :

I Gusti Ngurah Made Bayuningrat, Sp.OG, M.M., C.Ht

I Nyoman Arie Purwana, M.Sc., Sp.A

Agust IW. Harimawan, MPH, Sp.GK

Made Chandra Wijanadi, C.Ht

Komang Suartana/Mr. Tanako