Pertanyaan :
Selama ini saya pengonsumsi kopi, saat ini saya hamil sudah 5 bulan masih mengonsumsinya. Apakah kebiasaan ini berbahaya bagi saya dan janin?
Ibu Merta, Kintamani
0813373xxxx
Jawaban :
Minum kopi di berbagai belahan dunia sudah mentradisi, tidak saja di Bali sebagai salah satu destinasi kopi terbaik dunia. Kini tidak hanya menjamur di berbagai kota juga bertebaran di pelosok desa resto yang menyajikan menu kopi dengan variasi model dan harga. Di mana ada permintaan/ demand di sana ada penawaran/supply, layaknya dalam hukum ekonomi.
Konsumsi kopi memiliki berbagai dampak unik tidak saja baik bisa juga buruk bagi tubuh. American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) mendapatkan berbagai penelitian
yang mengaitkan konsumsi kopi dengan risiko keguguran, namun hasilnya belum jelas. Kebanyakan ahli berpendapat bahwa konsumsi kopi kurang dari 200 mg atau 1-2 cangkir per hari (secangkir setara 85 miligram) selama kehamilan adalah aman atau tidak berbahaya, kecuali asupan kopi 5-6 cangkir per hari akan meningkatkan risiko keguguran dan prematuritas. Metabolisme kopi pada ibu hamil melambat sekitar 10-20 jam. Penelitian ini juga tidak menemukan korelasi konsumsi kopi terhadap kejadian retardasi pertumbuhan janin/intrauterine growth restrictyion/IUGR, walaupun kopi melintasi sawar plasenta/ari-ari, dan dapat meningkatkan katekolamin ibu, namun tidak menyebabkan penurunan aliran darah/fetal oxygenation. Demikian pula The Dietary Guidelines for Americans tidak mendapatkan dampak buruk konsumsi kopi pada kehamilan sepanjang di bawah ambang 200 mg/hari. Publikasi European Journal of Epidemiology risiko konsumsi kopi sekurang-kurangnya 100 mg per hari dihubungkan dengan risiko 14% keguguran, 19% kematian janin, juga bayi kecil untuk masa kehamilan/small for gestational age, dan berat badan lahir rendah/BBLR. Risiko akan bertambah dengan peningkatan takaran harian. Sementara menurut Food and Drug Administration/FDA merekomendasikan wanita hamil menghindari minuman berkafein bersamaan, gunakan satu per satu. Secara umum wanita hamil seharusnya menghindari bahan-bahan/obat yang berdampak melintasi sawar ari-ari.
The Center for Sciene in The Public Interest berpendapat bahwa konsumsi kopi akan meningkatkan risiko luaran kehamilan termasuk keguguran/spontaneous abortion, kematian janin, persalinan prematur, dan leukemia pada anak. AJOG mengungkapkan bahwa konsumsi secangkir kopi sehari berisiko menderita leukemia/kanker darah 20%, lebih dari 2 gelas 60%, lebih 4 gelas 72%. Meskipun berisiko, namun masih diperlukan bukti yang kuat menghubungkan konsumsi kopi pada kehamilan dengan leukemia pada anak. Zat kafein yang ada dalam kopi, juga ada pada teh, soft drink, energy drink, cokelat, coffee ice cream beberapa obat, dan suplemen diet. Konsumsi apa pun yang berlebihan tidak sesuai takaran tentulah berisiko. Sebagian berkesimpulan kopi tidak baik bagi kesehatan, betul bila berlebihan, namun bila mengonsumsinya dengan bijak dapat mencegah dampak buruk bagi tubuh, kopi justru bermanfaat. Menurut Harvard Woman’s Health di samping keburukan yang dapat ditimbulkan kopi, ada sisi kebaikannya bagi tubuh di antaranya: 3 cangkir kopi/hari menghambat penurunan fungsi kognitif otak akibat penuaan, menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke 19%, menurunkan risiko penyakit gula/diabetes dan parkinson 50%, menurunkan risiko kanker hati, payudara, usus besar. Jadi bila Ibu Merta tidak dapat memulai hari tanpa konsumsi kopi, ada baiknya mengonsumsi sesuai takaran yang aman. Keputusan diambil dengan tetap mempertimbangkan manfaat dan risiko, baik bagi ibu dan janin. Matur Suksma.
dr. I Gusti Ngurah Made Bayuningrat, Sp.OG., M.M., C.Ht.
Dosen Fakultas Kedokteran & Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa, Dokter Obgin
RSU Premagana & RSIA Puri Bunda
Kopi sebaiknya dilihat bukan saja sebagai minuman yang menemani jamuan di pagi hari namun lebih kepada isi dari minuman tersebut. Kopi mengandung kafein yang berfungsi sebagai laksatif atau pencahar. Selain ada pada kopi, kafein juga bisa ditemukan pada minuman teh, cokelat, mocca, soda, dsb. Saya akan sedikit membahas efek kopi/kafein pada anak dan remaja (selain pada ibu hamil). Penelitian pada tahun 2013 yang dilansir oleh American Academy of Pediatrics (AAP) menunjukkan jika anak wanita lebih terpengaruh oleh efek kopi dibandingkan anak laki-laki. Efek meliputi peningkatan tekanan darah dan penurunan denyut nadi namun terjadi hanya pada masa setelah pubertas. Jika memang sangat menginginkan minum kopi, namun khawatir dengan efek sampingnya maka konsumsi kopi seminimal mungkin dan sebaiknya memilih kopi dengan mencampurnya dengan gula aren (brown sugar) dibandingkan minum kopi dengan gula pasir atau gula batu karena kalori yang lebih rendah. Selamat menikmati kopi.
dr. I Nyoman Arie Purwana, M.Sc., Sp.A.
Dokter Anak dan Dosen Fakultas Kedokteran & Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa